Polemik pemindahan makam Vanessa Angel yang akan dilakukan Doddy Sudrajat kini semakin memanas.
Hal ini lantaran adanya demo di depan makam Vanessa Angel di TPU Taman Islam Malaka, Jakarta, yang akan dilakukan Doddy Sudrajat.
Seperti diketahui jika makam Vanessa Angel akan dipindahkan oleh Doddy Sudrajat setelah acara 100 hari.
Demo gerakan menolak pemindahan makam Vanessa Angel diinisiasi Barisan Ksatria Nusantara (BKN) DKI Jakarta.
Rombongan yang diperkirakan ada 30 orang itu membentangkan atribut penolakan.
Menurut kordinator demo penolakan pemindahan makam Vanessa Angel, Ahmad Qais pembongkaran tersebut sudah bukan menjadi masalah pribadi namun sudah menjadi masalah publik.
"Yang menurut kami semua pembongkaran makam hari ini sudah tidak lagi menjadi masalah dalam masalah pribadi, tapi sudah jadi konsumsi publik karena sempat viral," tutur Ahmad Qais.
Tak hanya itu, Ahmad Qais juga menegaskan jika gerakan demonya tak akan sampai hari ini saja.
Dirinya dan rekan lainnya memiliki alasan agar makam Vanessa Angel jangan dibongkar lantaran memikirkan jenazah yang mungkin akan merasakan sakit.
"Kami tekankan gerakan kami hari ini menolak pembongkaran makam yang akan dilakukan oleh saudara Doddy Sudrajat.
"Alasannya ketika kita sudah membicarakan pembokaran makam, itu sudah terkait mayat yang ada di dalamnya, mayat yang sudah meninggal aja kita harus bener-bener jaga, ketika sudah di makamkan di dalam kubur terus tiba-tiba kita memindahkannya kembali itu sangat menyakiti" ucapnya.
Tak hanya itu, koordinator demo penolakan makam Vanessa Angel tersebut akan dikawal terus hingga Doddy Sudrajat angkat bicara.
Doddy Sudrajat juga ditekankan agar membuat pernyataan jika dirinya tak jadi membongkar makam Vanessa Angel.
"Yang jelas aksi ini kita akan selalu mengawal berkelanjutan sampai bener-bener pak Doddy mengatakan tidak akan jadi membongkar makam mba Vanessa Angel.
"Kami putuskan gerakan kami tidak akan terputus sampai hari ini. Setiap kami dapat informasi kami akan mengawal terus makam Vanessa Angel," ujar koordinator aksi demo.
Pernyataan tersebut dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui YouTube Intens Investigasi pada Sabtu, 12 Februari 2022.***
