Klarifikasi Syerin yang Dulu Ngaku Dilecehkan Gofar Hilman: Ada Delusi dan Dorongan Imajinatif


Hafsyarina Sufa Rebowo alias Syerin sang pemilik akun Twitter @quweenjojo tahun lalu bikin gempar jagat maya dengan pengakuan menjadi korban plechn se figur publik.

Figur publik yang dimaksud adalah Gofar Hilman. Walhasil, nama Gofar Hilman trending di Twitter dan akun Instagram terverifikasinya panen kecaman netizen +62. Kini keadaan berbalik.

Syerin didampingi kedua orangtuanya mengunggah video berisi permintaan maaf seraya mengakui bahwa plechn sekyang konon terjadi pada Agustus 2018 itu tidak pernah ada.

Jumat (11/2/2022), Syerin mengunggah utas di Twitter dengan melampirkan dua video masing-masing berdurasi 1 menit 54 detik serta 1 menit 30 detik. Sebuah klarifikasi kemudian disampaikannya.

“Saya ingin mengklarifikasi cuitan yang pernah saya buat di tanggal 8 Juni 2021 yang menuduh Gofar Hilman sebagai pelaku plechn se. Saya ingin mengklarifikasi bahwa hal tersebut tidak benar adanya,” katanya.

Cuitan 8 Juni

Syerin menegaskan video klarifikasi ini dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun. Ia kemudian menjelaskan alasan bikin utas berisi tuduhan plechn se untuk Gofar Hilman.

“Dan pada tanggal 8 Juni kenapa saya mengetwit hal seperti itu em… karena adanya pancingan atau trigger dari cerita-cerita plechn selainnya. Dan ada delusi atau dorongan internal yang imajinatif dalam diri saya untuk menceritakan hal tersebut ke publik,” urai Syerin.

Ingin Minta Maaf

Melalui dua video itu, Syerin minta maaf kepada Gofar Hilman, keluarganya, maupun pihak-pihak yang merasa dirugikan akibat pengakuan sensasional yang viral tahun lalu.

“Dan melalui video ini juga, saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Gofar Hilman, keluarga Gofar Hilman, juga seluruh pihak yang terdampak atas twit yang tidak bisa saya pertanggung jawabkan,” oceh Syerin.

Lebih Bertanggung Jawab

Syerin tak menyangka cuitannya viral dan diberitakan media nasional. Sebuah pelajaran berharga dipetik, yakni lebih bijak bermedsos agar tak memantik kehebohan maupun merugikan pihak lain.

“Jadi sekali lagi saya mohon maaf dan ini pembelajaran berharga untuk saya, untuk ke depannya bisa lebih bertanggung jawab lagi dan bijaksana lagi dalam bersosial media. Juga saya ingin tekankan bahwa tuduhan tersebut tidak benar adanya terima kasih,” pungkasnya.